asuransi jiwa keluarga

Asuransi jiwa seumur hidup (whole life) memberikan masa pertanggungan hingga usia 99 atau 100 tahun dengan masa pembayaran premi yang terbatas (5, 10, atau 20 tahun). Selama premi dibayar tepat waktu dan tidak ada penarikan nilai tunai, UP pasti cair karena karena sangat amat jarang sekali orang yang usianya tembus 100 tahun.

Asuransi jenis ini merupakan perjanjian yang bagus dan menguntungkan bagi nasabah atau keluarganya.

Tapi apakah asuransi jiwa seumur hidup merupakan kebutuhan?

Menurut teori perencanaan keuangan, asuransi jiwa dibutuhkan oleh seseorang ketika ada orang-orang yang bergantung kepada penghasilan yang dia miliki. Ketika tidak ada lagi orang yang bergantung kepada penghasilannya, maka asuransi jiwa tidak diperlukan lagi.

Contoh: Seorang kepala keluarga butuh asuransi jiwa karena ada anak-anak dan istri yang bergantung pada penghasilannya. Ketika anak-anaknya sudah dewasa dan bisa mencari uang sendiri, sang ayah boleh menghentikan asuransi jiwanya.

Bagaimana jika dia masih ada istri yang tidak bekerja?

Dalam hal ini asuransi jiwa harus dikombinasikan dengan investasi. Ketika mulai berasuransi, katakanlah di usia 30 tahun, saat itu pula sang kepala keluarga harus mulai berinvestasi untuk hari tuanya. Ketika anak-anak mandiri di usia sekitar 20-an tahun, diharapkan aset investasinya sudah cukup besar untuk menggantikan uang pertanggungan dari asuransi jiwanya, atau setidaknya cukup untuk mencukupi kebutuhan sang istri jika dia meninggal dunia lebih dulu. Jadi, asuransi jiwanya boleh dihentikan karena bukan lagi kebutuhan. Jika diteruskan sampai terjadi klaim meninggal dunia, hal ini lebih merupakan keinginan daripada kebutuhan.

Tentu saja memberikan warisan pasti untuk keluarga, meski anak-anak sudah mandiri semua, tetaplah merupakan suatu keinginan yang baik. Tapi ada harga lebih tinggi yang harus anda bayar untuk keinginan ini (asuransi jiwa seumur hidup atau whole life), dibanding jika anda mencukupkan diri dengan asuransi jiwa yang jangka waktunya sesuai kebutuhan (asuransi jiwa berjangka atau term life).

Sebagai contoh, pria usia 30 tahun tadi, jika dia mengambil produk whole life (Manulife Essential Assurance) dengan UP misalnya 3M dan masa bayar 10 tahun, preminya adalah 38 jutaan per tahun. Total setor 380 jutaan, uang 3 miliar pasti diterima oleh keluarganya, kapan pun dia meninggal dunia (sebelum usia 99 tahun). Ini perjanjian yang pasti menguntungkan bagi nasabah.

Tapi jika dia mengambil produk term life (ProActive Plus) dengan UP sama 3 miliar, untuk jangka waktu 10 tahun preminya 7 jutaan per tahun, dan untuk jangka waktu 20 tahun preminya 9 jutaan per tahun. Premi tetap selama jangka waktu pertanggungan yang dipilih, dan akan naik jika memperpanjang di periode berikutnya. Manfaat pertanggungan hanya cair jika dia meninggal dunia dalam masa pertanggungan, dan tidak ada nilai tunai yang bisa ditarik jika masih hidup di akhir masa pertanggungan (premi hangus). Kapan pun dia merasa tidak lagi membutuhkan asuransi jiwa, misalnya karena anak-anak sudah mandiri atau asetnya sudah cukup banyak, polis bisa diberhentikan. Jadi dia hanya membayar premi selama dia membutuhkan manfaat proteksinya.

Seperti terlihat pada contoh di atas, premi produk term life jauh lebih murah daripada premi produk whole life. Selisihnya sekitar 30 juta per tahun, dan uang ini dapat diinvestasikan pada instrumen investasi apa pun yang anda kuasai, agar hasilnya kelak bisa menggantikan uang pertanggungan jiwa.

Inilah yang disebut konsep BTID (Buy Term and Invest the Difference), beli term life dan investasikan selisihnya. Tempat investasinya bisa di mana saja, seperti obligasi/sukuk, reksadana, saham, properti, dan lain-lain, yang penting anda menguasainya atau mau mempelajarinya.

Demikian. []


 

Untuk konsultasi tentang asuransi Manulife, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Business Director Manulife)

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: Asep Sopyan

Atau

Cari Agen Manulife di Kota Anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *