Pada zaman dulu dan masih ada yang menerapkannya di zaman sekarang, nenek moyang kita punya satu jaring pengaman sosial yang disebut sebagai sistem santunan. Sistem santunan itu dibentuk dari sekelompok orang, mungkin dalam satu kampung atau dusun, yang bersepakat untuk menyisihkan sejumlah kecil uang yang bisa dipakai untuk memberi santunan kepada orang-orang yang kebetulan sedang kesusahan, misalnya karena meninggal dunia atau sakit.

Nah, ketika salah satu di antara anggota kelompok sakit atau meninggal dunia, uang santunan akan diberikan kepada keluarga atau orang yang kesusahan tsb.

Tapi di zaman modern ini orang sudah hidup sendiri-sendiri. Ikatan sosialnya tidak seerat zaman dulu. Maka kita dipaksa untuk menyiapkan sistem santunan kita sendiri dengan menggunakan produk asuransi jiwa.

Santunan itu buat apa?

Dalam kehidupan modern, kita hidup dari penghasilan, entah melalui pekerjaan atau bisnis, di mana penghasilan itu harus dikelola supaya mencukupi kebutuhan kita, tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tapi juga kebutuhan di masa depan. Ini yang disebut sebagai tujuan keuangan.

segitiga perencanaan keuangan

Dalam perencanaan keuangan ada segitiga perencanaan keuangan, di mana kita punya posisi-posisi dalam segitiga tsb. Posisi paling bawah adalah mempersiapkan tabungan dan dana darurat. Gunanya buat apa? Namanya kita sedang kerja atau bisnis, eh tiba-tiba ada pandemi yang membuat kita kehilangan pekerjaan atau bisnis kita mungkin tidak berjalan, sehingga kita kehilangan penghasilan. Diperlukan dana darurat agar kita bisa tetap hidup. Biasanya para perencana keuangan bilang dana darurat itu 12 kali pengeluaran bulanan.

Di atasnya lagi kita mulai masuk ke lapisan proteksi. Di sini kita mulai menciptakan proteksi-proteksi atas nilai ekonomi kita, misalnya asuransi jiwa atau kesehatan. Kita kan ingin kita selalu produktif, selalu sehat, tapi sakit gak pernah kita tahu kapan. Santunan itu untuk memproteksi hal tsb.

Lalu di atasnya lagi, kita sudah ngomong tentang investasi. Kenapa orang yang berinvestasi perlu punya asuransi juga? Kalau bicara tujuan kita berinvestasi apa? Misalnya tujuan investasi kita adalah untuk menyekolahkan anak, misalnya 10 tahun lagi. Kan sepuluh tahun lagi gak mungkin nabung, karena akan tergerus oleh inflasi, jadi kita pakai instrumen investasi.

Nah dalam 10 tahun kita gak pernah tahu nih usia kita, karena kita punya dua skenario hidup, skenario usia panjang dan skenario usia pendek. Kalau usia kita panjang, mungkin 10 tahun berinvestasi sampailah kita ke tujuan keuangan kita. Tetapi bayangkan kalau misalnya usia kita gak sampai 10 tahun, anak tetap harus sekolah, maka biaya pendidikan itu harus diproteksi oleh sistem santunan dari asuransi jiwa.

Jadi mau orangtua panjang umur atau pendek umur, biaya pendidikan itu tetap tercapai.

Jadi fungsi asuransi bukan buat nabung atau investasi, tetapi memproteksi. Kebutuhanmu berapa, nanti diproteksi oleh uang pertanggungan dari asuransi.

Di atasnya lagi menyiapkan dana pensiun. Dana pensiun juga penting untuk diproteksi dengan sistem santunan. Pensiun kita di masa depan perlu waktu panjang. Di waktu itu kita gak pernah tahu apa yang mungkin terjadi dengan kita, bisa usia kita panjang atau usia kita pendek. Nah, ketika misalnya terjadi usia pendek, sistem santunan inilah yang nantinya akan menggenapi dana pensiun yang bisa dipakai oleh keluarga.

Dan yang paling atas adalah waris. Kenapa orang walaupun hartanya banyak tetap perlu sistem santunan dari asuransi jiwa? Karena proses pemindahan harta dalam pewarisan itu ternyata tidak gratis, apalagi kalau kita dihadapkan pada aset yang bermacam-macam bentuknya. Santunan asuransi akan bermanfaat untuk membiayai proses pewarisan.

Jadi di setiap tahapan kehidupan itu memang diperlukan asuransi jiwa. [Transkrip dari video Basri Adhi, Presentasi: Apa Sih Manfaat Asuransi Jiwa?. Basri Adhie adalah leader asuransi jiwa di AIA, pendiri BHR Agency, Bogor]. 


Pelajari beberapa penawaran asuransi jiwa di blog ini:


 

Untuk konsultasi tentang asuransi, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Business Director Manulife)

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *