
Ketika disebut tentang bisnis asuransi, yang dimaksud pada umumnya adalah bisnis asuransi jiwa, yaitu bisnis yang menjual produk asuransi jiwa dan kesehatan. Namun sebenarnya ada juga bisnis asuransi umum yang menjual produk asuransi kendaraan, properti, perjalanan, dan lain-lain.
Apa perbedaan bisnis asuransi jiwa dengan bisnis asuransi umum? Berikut perbedaan keduanya dilihat dari produk, komisi, dan skema bisnis.
Produk
Dari sisi produk yang dijual, bisnis asuransi jiwa menjual produk terkait jiwa manusia, yaitu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, dan asuransi kecelakaan. Produknya ada yang bersifat hangus (asuransi murni), namun sebagian produk dikombinasi dengan tabungan (ROP, endowment, whole life) atau investasi (unitlink). Pada umumnya produk asuransi jiwa merupakan produk jangka panjang (jangka waktu puluhan tahun hingga seumur hidup).
Sedangkan bisnis asuransi umum menjual produk terkait harta benda dan kegiatan usaha, seperti asuransi kendaraan (mobil, truk, bus, motor), asuransi properti (rumah tinggal, tempat usaha, apartemen, kantor, pabrik, gedung bertingkat), asuransi perjalanan, asuransi pengangkutan (marine cargo), asuransi tanggung gugat hukum (liability insurance), asuransi piutang dagang, dan lain sebagainya. Produk asuransi umum itu banyak sekali jenisnya, dan semuanya tanpa nilai tunai (premi hangus). Dan jangka waktunya pada umumnya pendek (mulai hitungan hari sampai beberapa tahun).
Komisi Produk
Komisi menjual produk asuransi jiwa pada umumnya diberikan selama 2 sampai 5 tahun. Meski polisnya masih berjalan sampai kontrak berakhir, agen sudah tidak lagi mendapat komisi. Khusus produk asuransi kesehatan tradisional, komisinya diberikan selama nasabah memperpanjang polis.
Sedangkan komisi menjual produk asuransi umum diberikan setiap kali terjadi transaksi. Beberapa produk yang bersifat harus diperbarui setiap tahun, seperti asuransi mobil dan rumah, komisi diperoleh terus selama nasabah memperpanjang polis di tahun-tahun berikutnya dengan besaran yang sama.
Dari sisi besaran komisi, komisi produk asuransi jiwa sangat bervariasi tergantung kebijakan perusahaan asuransi. Kisarannya antara 5 sd 30% di tahun pertama, dan biasanya menurun di tahun kedua. Ada yang masih mendapat komisi di tahun ketiga sampai tahun kelima dan ada yang tidak. Sedangkan besaran komisi produk asuransi umum sudah ditentukan oleh OJK sehingga di semua perusahaan asuransi akan sama. Misalnya untuk asuransi properti, komisi 15%. Asuransi kendaraan, komisi 25%.
Skema Bisnis
Alasan utama kenapa bisnis asuransi itu nyaris identik dengan bisnis asuransi jiwa adalah karena dalam bisnis asuransi jiwa ada sistem jaringan, di mana perekrutan agen dilakukan oleh agen itu sendiri. Jika anda bertemu agen asuransi jiwa, ada kemungkinan dia juga menawarkan anda untuk menjadi agen, selain menawarkan produk.
Dalam asuransi umum tidak ada sistem jaringan. Maka jika anda bertemu agen asuransi umum, dia hanya akan menawarkan produknya, entah asuransi mobil atau rumah, tapi tidak akan merekrut anda untuk menjadi agen. Untuk menjadi agen asuransi umum, anda harus menghubungi perusahaan asuransi umum secara langsung.
Sistem jaringan dalam bisnis asuransi jiwa memungkinkan agen untuk membangun agency atau jaringan keagenan, dan dari situ dia mendapatkan overriding (bonus dari produksi agen), dan ini bisa dikatakan bersifat passive income (penghasilan pasif). Semakin besar jaringan keagenan dan semakin produktif, semakin besar pula passive income yang diperoleh.
Tidak ada passive income di bisnis asuransi umum. Namun anda dapat mengharapkan komisi renewal dari para nasabah yang memperpanjang asuransi mobil dan rumah, atau mengharapkan pembelian kembali (reselling) dari para nasabah yang mengambil produk-produk lainnya.
Akhir-akhir ini ada bisnis asuransi umum yang menerapkan sistem jaringan, yang dikelola oleh pialang insurtech seperti Fuse Pro dan Qoala Plus. Namun sistem kompensasinya masih belum mapan (sering berubah-ubah) dan kurang menarik dibandingkan sistem jaringan di bisnis asuransi jiwa.
Kelebihan dan Kekurangan
Bisnis asuransi jiwa dapat dijalankan secara pribadi maupun dengan membangun tim, sedangkan bisnis asuransi umum hanya dapat dijalankan secara pribadi. Dengan membangun tim, agen asuransi jiwa bisa mendapatkan passive income yang tak terbatas dari produksi tim. Hal ini tidak dapat dilakukan di bisnis asuransi umum.
Bisnis asuransi umum punya kelebihan yaitu komisi didapatkan setiap kali transaksi, baik pembelian kembali maupun perpanjangan polis. Pada bisnis asuransi jiwa, komisi perpanjangan dibatasi waktu 2-5 tahun, meski ada juga yang seumur hidup.
Mana yang Lebih Mudah Dijalankan?
Mana yang lebih mudah antara menjadi agen asuransi jiwa atau agen asuransi umum tergantung pada kondisi masing-masing. Tapi secara umum, menjual produk asuransi jiwa lebih susah karena orang lebih sungkan membicarakan musibah pada dirinya daripada musibah pada harta bendanya. Dan yang lebih susah lagi adalah membangun jaringan keagenan, mendidik agen-agen yang direkrut agar menjadi agen yang bagus. Tapi tingkat kesulitan ini sepadan dengan hasilnya yang sangat luar biasa.
Ringkasan Perbandingan
Kategori | Bisnis Asuransi Jiwa | Bisnis Asuransi Umum |
Produk | Asuransi jiwa, kesehatan, penyakit kritis | Asuransi kendaraan, properti, perjalanan, kargo, liability, dll |
Jangka waktu produk | Jangka panjang | Jangka pendek |
Jenis produk | Asuransi murni dan kombinasi dengan tabungan/investasi | Asuransi murni |
Komisi | 5-30% selama 2-5 tahun. Besarnya komisi ditentukan perusahaan asuransi | 10-30% setiap kali transaksi. Besarnya komisi ditentukan OJK |
Komisi renewal | Ada, 2-5 tahun (asuransi jiwa) atau selama polis diperpanjang (asuransi kesehatan tradisional) | Ada, selama polis diperpanjang (terutama produk asuransi properti, kendaraan, dan liability) |
Overriding | Ada, jika punya jaringan | Tidak ada |
Skema bisnis | Penjualan pribadi dan sistem jaringan | Penjualan pribadi |
Passive income | Ada, jika punya jaringan | Tidak ada |
Potensi income | Sangat besar, tergantung penjualan pribadi dan omset tim | Cukup besar, tergantung penjualan pribadi |
Kelebihan | Ada passive income | Komisi setiap kali transaksi |
Kekurangan | Komisi dibatasi 2-5 tahun | Tidak ada passive income |
Tingkat kemudahan | Secara umum lebih susah | Secara umum lebih mudah |
Demikian.
Anda sendiri lebih tertarik yang mana?
Saya sendiri menjalankan dua-duanya. Untuk bisnis asuransi jiwa, saya bergabung dengan Manulife di grup XO Network. Untuk bisnis asuransi umum, saya menjadi agen di Allianz Utama Indonesia dan terdaftar juga di pialang asuransi. Silakan menghubungi saya jika anda ingin menjadi agen asuransi jiwa ataupun asuransi umum.
Baca juga:
- Pentingnya Back Up Income Bagi Karyawan
- Perbandingan Agen Asuransi dengan Agen MLM
- Perihal Bisnis Asuransi
- Sistem Bisnis Agency Manulife
Untuk konsultasi tentang bisnis asuransi, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Agen Manulife, agen asuransi sejak tahun 2011)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: Asep Sopyan
Atau