Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan santunan ketika tertanggung meninggal dunia. Santunan atau disebut juga UP (uang pertanggungan) diterima oleh penerima manfaat yang ditunjuk atau ahli waris dari tertanggung. Uang ini akan bermanfaat bagi ahli waris untuk melanjutkan kehidupannya.
Jadi, asuransi jiwa dibutuhkan bukan karena ada orang yang akan meninggal, tapi karena ada orang-orang yang harus melanjutkan hidup.
Dalam kondisi seperti apa diperlukan asuransi jiwa?
Suze Orman, seorang penasihat keuangan terkenal asal Amerika Serikat, merangkum dalam sebuah kalimat yang indah: “Jika anda memiliki anak, pasangan, kerabat, atau orangtua yang bergantung pada anda dan penghasilan anda, maka anda butuh asuransi jiwa.”
Dari satu kalimat di atas, maka orang yang wajib memiliki asuransi jiwa meliputi:
- Ayah dan atau ibu (untuk melindungi anak yang bergantung kepadanya)
- Suami (untuk melindungi istri yang bergantung kepadanya, atau sebaliknya)
- Saudara (untuk melindungi adik, kakak, keponakan, atau siapa pun kerabat yang bergantung kepadanya)
- Anak (untuk melindungi orangtua yang bergantung kepadanya)
Intinya siapa pun yang punya tanggungan, dia wajib punya asuransi jiwa.
Ada satu lagi yang belum disebut, yaitu orang yang punya utang. Orang yang punya utang juga wajib punya asuransi jiwa, agar ketika dia meninggal dunia saat utangnya belum lunas, tersedia dana untuk melunasi utangnya. Dengan demikian, dia tidak merugikan orang atau lembaga yang memberinya utang, dan tidak membuat repot para ahli warisnya.
Bagaimana jika saat ini tidak memiliki utang sama sekali?
Jangan lupa, orang yang saat ini tidak punya utang pun bisa saja tiba-tiba memiliki utang, misalnya jika dia atau keluarganya ada yang sakit berat. Untuk mencegah utang ketika terjadi risiko sakit, setiap orang wajib pula punya asuransi kesehatan.
Pada Dasarnya Setiap Orang Butuh Asuransi Jiwa
Salah satu dampak kematian adalah biaya pemakaman dan tradisi agama atau budaya yang menyertainya. Entah yang meninggal itu anak-anak atau dewasa, muda atau tua, lajang atau menikah, jika meninggal pasti butuh biaya untuk pemakaman.
Sedangkan tradisi yang menyertai kematian misalnya tahlilan untuk kaum Muslim tradisional di Indonesia, ngaben untuk umat Hindu di Bali, saur matoa di Batak, dan sebagainya.
Jadi, untuk anak, ibu rumah tangga, lajang, dan orang-orang yang tidak memiliki tanggungan, minimal milikilah asuransi jiwa dengan UP senilai biaya yang dibutuhkan untuk pemakaman dan upacara yang menyertainya.
Anda setuju dengan artikel ini?
Jangan tunda lagi untuk memiliki asuransi jiwa, karena umur tak ada yang tahu. []
Rekomendasi produk asuransi jiwa:
- MDLA (Manulife Dynamic Life Assurance), cocok untuk perlindungan jangka pendek maupun seumur hidup. Premi mulai 475 ribu per bulan atau 5 juta per tahun.
Untuk konsultasi tentang asuransi Manulife, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Business Director Manulife)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: Asep Sopyan
Atau
Cari Agen Manulife di Kota Anda
Materi ini dibahas juga di kanal youtube Asep Sopyan: