Beberapa waktu lalu banyak orang yang komplain ke agen dan perusahaan asuransi karena merasa dirugikan dengan produk asuransi yang mereka beli, yang berjenis unit link atau PAYDI (produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi).
Sekarang sudah semakin banyak agen dan masyarakat yang sadar bahwa unitlink bukan alat untuk berinvestasi. Bagaimana pun unitlink adalah produk asuransi dan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi. Walaupun ada unsur investasinya, tujuannya untuk menjaga keberlangsungan asuransi.
Jika ingin berinvestasi, lebih baik memilih instrumen investasi murni seperti reksadana, saham, obligasi, atau instrumen tradisional seperti deposito, emas, properti, tanah, pohon, bahkan hewan ternak.
Jadi, apa bedanya asuransi dengan investasi?
1. Asuransi bertujuan melindungi uang supaya tidak habis, investasi bertujuan mengembangkan uang supaya tambah banyak.
Misalnya anda punya uang 100 juta. Dengan asuransi, anda mencuil sedikit uang tsb, misalnya 5 juta per tahun, untuk mendapatkan perlindungan asuransi kesehatan. Dengan demikian, anda tidak perlu kehilangan seluruh uang anda jika terjadi sakit.
Sedangkan dengan investasi, misalnya anda punya uang 95 juta (karena 5 jutanya sudah anda pakai untuk asuransi), lalu anda berpikir bagaimana caranya supaya dalam beberapa tahun ke depan uang tsb menjadi lebih banyak.
Jadi, asuransi itu bersifat pertahanan, sedangkan investasi bersifat pengembangan.
2. Asuransi itu jaga-jaga dari hal-hal tidak diinginkan yang bisa terjadi kapan saja, investasi itu persiapan untuk hal-hal yang diinginkan di masa depan.
Hal-hal tidak diinginkan yang bisa terjadi kapan saja misalnya sakit, cacat, dan meninggal dunia. Kapan saja itu mungkin tahun depan, mungkin bulan depan, atau bahkan mungkin esok hari, kita tak pernah tahu. Datangnya kejadian-kejadian tersebut tidak memandang apakah kita sudah punya uang atau tidak. Untuk itulah kita butuh asuransi supaya dampak keuangannya bisa ditanggulangi atau diminimalkan.
Sedangkan hal-hal yang diinginkan di masa depan itu contohnya pendidikan anak, ibadah haji, liburan, dan pensiun. Semua itu butuh dana, tapi waktunya bisa diketahui atau direncanakan sehingga setiap orang bisa mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari. Cara mempersiapkannya ialah dengan investasi (jika jangka waktunya relatif panjang) atau menabung (jika jangka waktunya pendek).
3. Asuransi itu jangka pendek, investasi itu jangka panjang.
Asuransi itu bersifat jangka pendek karena nilai dari manfaat asuransi akan semakin mengecil seiring waktu. Misalnya anda punya uang pertanggungan 2 miliar, saat ini nilainya mungkin terasa besar, tapi semakin lama nilainya semakin mengecil karena faktor inflasi. Oleh karena itu, setiap periode tertentu, misalnya setiap 5 tahun, uang pertanggungan asuransi harus ditinjau dan jika perlu ditingkatkan (upgrade).
Atau asuransi kesehatan, plan kamar 750 ribu 10 tahun lalu mungkin cukup untuk mendapatkan kamar VIP, tapi sekarang tidak lagi. Jadi, asuransi kesehatan anda perlu diperbaharui.
Sedangkan investasi itu jangka panjang karena keuntungan investasi akan semakin membesar seiring waktu. Semakin panjang masa investasi, keuntungan yang dihasilkannya akan semakin besar.
4. Asuransi itu tidak butuh waktu untuk menjadi besar, investasi itu butuh waktu untuk menjadi besar.
Ini perbedaan lain yang harus disadari. Banyak orang menolak asuransi karena mendingan uangnya ditabung atau diinvestasikan saja. Padahal jika musibah datang dalam waktu dekat, tentu tabungannya belum banyak dan mungkin tidak cukup untuk menanggulangi biaya risiko yang terjadi. Dengan asuransi, dalam waktu singkat telah tersedia sejumlah besar dana untuk menanggulangi dampak dari musibah yang bisa terjadi kapan saja, karena asuransi itu memakai prinsip berbagi risiko di antara sejumlah orang.
Contoh: uang 5 juta di asuransi akan segera menyediakan dana hingga miliaran rupiah jika terjadi sakit atau meninggal. Tapi uang 5 juta jika diinvestasikan, akan butuh ratusan tahun untuk menjadi miliaran, itu pun jika caranya benar.
5. Asuransi itu kekuatan bersama, investasi itu kekuatan sendiri.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang datangnya tidak terduga, mana yang lebih efektif: melakukannya sendirian atau melakukannya bersama-sama?
Asuransi, baik konvensional maupun syariah, bisa mengumpulkan dana besar secara cepat karena ada banyak orang yang terlibat di dalamnya sebagai peserta. Setiap peserta merelakan uangnya dipakai untuk membayar klaim peserta lain, dan tidak keberatan jika dirinya sendiri tidak memperoleh uang klaim (artinya tidak terjadi musibah).
Sedangkan investasi adalah murni uang sendiri berikut pengembangannya. Bahkan pada produk asuransi yang mengandung tabungan atau investasi, porsi nilai tunainya itu adalah milik sendiri, tidak tercampur dengan dana dari peserta lain.
6. Asuransi itu hangus, investasi tidak hangus
Dalam perencanaan keuangan, asuransi itu bagian dari biaya seperti halnya pengeluaran untuk listrik dan telepon. Yang namanya biaya, tentu hangus alias tidak kembali. Entah musibah terjadi atau tidak, kita tetap memperoleh proteksi. Proteksi tidak bisa dilihat atau diraba secara fisik, tapi bisa dirasakan dalam bentuk ketenangan.
Sedangkan investasi bukanlah biaya, melainkan cara kita mengembangkan uang sehingga menjadi lebih besar dari sebelumnya. Dalam investasi ada biayanya, tapi sebisa mungkin carilah instrumen investasi yang paling minim biayanya, supaya hasilnya lebih maksimal. Dan investasi itu mestinya tidak hangus, kecuali anda menaruh uang anda di investasi bodong.
Demikian. []
Tak usang bingung, jika cari asuransi, pilih produk terbaik kami dari Manulife:
- Asuransi jiwa: PAP (ProActive Plus), UP besar premi murah.
- Asuransi kesehatan: MIUHC (MiUltimate Health Care), cashless sesuai tagihan.
Untuk konsultasi tentang asuransi Manulife, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Business Director Manulife)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube:
Atau