mps flexi berkah

Benarkah premi asuransi syariah lebih mahal daripada asuransi konvensional untuk manfaat yang setara?

Jawabannya tergantung kebijakan perusahaan asuransi apakah akan menetapkan preminya lebih tinggi atau disamakan dengan asuransi konvensional.

Tapi pada dasarnya premi asuransi syariah memang lebih tinggi karena pada asuransi syariah ada tambahan komponen biaya yang tidak terdapat pada asuransi konvensional.

Setidaknya ada dua komponen biaya tambahan pada asuransi syariah:

Pertama, pengadministrasian asuransi syariah yang sedikit lebih rumit. Premi atau kontribusi yang diterima dari para peserta harus dipisahkan berdasarkan penggunaannya; sebagian dimasukkan ke dalam Dana Tabarru (dana milik para peserta untuk membayar klaim jika ada peserta yang mengalami musibah), Dana Tanahud (dana investasi kolektif), atau Dana Investasi Peserta, dan sebagian lagi sebagai upah untuk Pengelola (perusahaan asuransi syariah). Semua alokasi ini harus dipisahkan rekeningnya, dan ini menambah kompleksitas sistem pelaporan dan pengawasan.

Lalu dalam asuransi syariah ada perhitungan dan pembagian surplus underwriting (jika ada), yang dibagikan kepada para peserta, Dana Tabarru, dan Pengelola. Penghitungan dan pembagian ini tentu menambah beban operasional.

Kedua, adanya pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang sudah tentu mereka itu harus digaji dalam menjalankan tugasnya memastikan operasional perusahaan asuransi syariah berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan.

Selain itu asuransi syariah menganut manajemen investasi yang lebih konservatif (hati-hati), antara lain penyaluran investasi terbatas pada sektor halal dan bebas riba (misalnya tidak membeli obligasi konvensional). Lalu ukuran skala atau portofolio asuransi syariah yang umumnya lebih kecil dibanding lini bisnis konvensional. Semua ini bisa berdampak pada hasil investasi yang relatif lebih rendah dan mengurangi efisiensi biaya secara keseluruhan.

Jadi, memang benar bahwa pada dasarnya premi asuransi syariah akan lebih mahal dibanding asuransi konvensional, namun perusahaan asuransi dapat membuat kebijakan untuk menyamakan preminya.

Di Manulife Syariah sendiri ada dua produk asuransi syariah yang memiliki manfaat setara dengan dua produk konvensional, namun dengan kebijakan premi yang berbeda, yaitu:

  1. Mission Syariah (asuransi unit link), memiliki manfaat yang setara dengan Mission, namun biaya administrasi pada Mission Syariah lebih tinggi yaitu sebesar 40 ribu Rupiah atau 4 USD per bulan, sedangkan pada Mission biaya administrasi 30 ribu Rupiah atau 3 USD per bulan.
  2. MIUHC Syariah (asuransi kesehatan tradisional), memiliki manfaat yang setara dengan MIUHC, dan premi keduanya sama.

Di perusahaan asuransi lain, pengaruh tambahan biaya pada asuransi syariah ini diwujudkan dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang lebih tinggi dan ada pula yang menyamakan preminya dengan asuransi konvensional.

Dan pada berbagai lembaga keuangan syariah lainnya, seperti perbankan syariah, pegadaian syariah, manajer investasi syariah, ataupun pembiayaan syariah, semuanya memiliki struktur biaya yang lebih tinggi dibanding lembaga keuangan konvensional. Jadi aspirasi untuk berekonomi secara syariah itu ada harganya. Namun semua itu merupakan bagian dari komitmen terhadap nilai-nilai syariah seperti keadilan, transparansi, dan keberkahan transaksi. Bagi masyarakat yang memprioritaskan aspek tersebut, ini dianggap sebagai nilai tambah, bukan sekadar biaya.

Demikian. []  

Untuk konsultasi tentang asuransi syariah, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Agen Manulife Syariah)

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: Asep Sopyan

Atau

Cari Agen Manulife di Kota Anda

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *