asuransi unik

Asuransi itu produk yang unik.

Jika dibilang asuransi itu kebutuhan, sebetulnya dibutuhkannya itu nanti pada saat terjadi risiko. Tapi jika orang baru ambil asuransi saat terjadi risiko, justru tidak bisa. Asuransi hanya bisa diambil sebelum risiko terjadi.

Asuransi itu produk yang unik.

Tahukah kita kapan terjadi risiko, seperti kapan sakit, kecelakaan, meninggal dunia? Tidak tahu. Karena kita tidak pernah tahu kapan risiko terjadi, maka waktu terbaik untuk mengambil asuransi adalah dua tahun yang lalu. Kenapa dua tahun lalu? Karena setelah dua tahun, klaim asuransi akan lebih mudah prosesnya tanpa investigasi (untuk asuransi jiwa dan penyakit kritis).

Jika dua tahun lalu belum ambil asuransi, setidaknya satu tahun yang lalu. Kenapa? Karena ada beberapa penyakit khusus yang dikenakan masa tunggu satu tahun (untuk produk asuransi kesehatan).

Kalaupun satu tahun lalu belum ambil asuransi, setidaknya tiga bulan lalu (masa tunggu untuk asuransi penyakit kritis). Jika tiga bulan lalu belum ambil asuransi, setidaknya satu bulan lalu (umumnya produk asuransi kesehatan baru bisa digunakan setelah satu bulan).

Jika satu bulan lalu belum ambil asuransi, setidaknya satu minggu lalu, karena proses pengajuan asuransi butuh waktu sekitar satu minggu. Jika minggu lalu belum ambil asuransi, setidaknya hari ini.

Asuransi itu produk yang unik.

Ada yang berkata, buat apa ikut asuransi, toh selama ini saya sehat-sehat saja. Betul, tapi apakah riwayat masa lalu selalu mencerminkan masa depan? Tidak. Justru kalau selama ini anda sering sakit, asuransi pun akan berpikir berulang kali untuk menerima anda.

Asuransi itu produk yang unik.

Ada yang bilang, buat apa ikut asuransi, toh belum tentu risiko terjadi. Betul, tapi asuransi tidak mencegah terjadinya risiko. Yang dicegah oleh asuransi adalah kerugian keuangan jika risiko terjadi. Kerugian keuangan bisa berarti hanya kehilangan uang beberapa juta, atau bisa juga kehilangan seluruh aset yang telah dikumpulkan bertahun-tahun.

Asuransi itu produk yang unik.
Ada yang menganggap ikut asuransi itu seperti mendoakan kena sakit dan mengharapkan meninggal. Tidak begitu. Ikut asuransi atau tidak, sama-sama ada kemungkinan kena sakit, sama-sama mungkin meninggal. Bedanya, siap dengan biayanya atau tidak. Ikut asuransi adalah satu usaha agar siap secara biaya jika kena musibah.

Asuransi itu produk yang unik.

Khususnya asuransi jiwa, kita yang ikut tapi yang merasakan manfaatnya adalah ahli waris kita. Asuransi jiwa diambil bukan karena ada yang akan meninggal, tapi karena ada orang-orang yang harus melanjutkan kehidupan. Jadi, asuransi jiwa adalah tanda cinta kepada keluarga.

Asuransi itu produk yang unik.

Preminya hanya beberapa ratus ribu atau beberapa juta per bulan, tapi manfaat yang didapatkan bisa ratusan juta sampai miliaran. Uang ratusan juta sampai miliaran ini sudah siap dicairkan sejak pengajuan asuransi disetujui, atau setidaknya setelah masa tunggu terlewati. Sedangkan jika harus mengumpulkan sendiri, misalnya uang 1 juta tiap bulan untuk mendapatkan 1 miliar saja butuh seribu bulan alias 83 tahun. Lama sekali dan tidak mungkin tercapai mengingat rata-rata umur manusia.

Asuransi itu produk yang unik.

Ada orang baru bayar premi sekali, mungkin ratusan ribu atau beberapa juta per bulan, tapi ketika terjadi risiko, entah sakit atau meninggal, dia atau ahli warisnya langsung mendapat uang  ratusan juta sampai miliaran. Tapi ada juga orang yang sudah bayar berkali-kali, bertahun-tahun, tapi tidak pernah mendapat uang klaim sepeser pun. Kenapa bisa begitu? Karena asuransi adalah kerja sama di antara semua peserta untuk saling menolong. Yang sehat menolong yang sakit, yang selamat membantu yang kena musibah, yang hidup membantu yang meninggal, yang tidak klaim membantu orang yang melakukan klaim.

Asuransi itu produk yang unik.

Mungkin banyak yang heran, kok bisa asuransi membayar sampai miliaran, padahal orang baru bayar premi beberapa juta saja, apakah perusahaan asuransi tidak rugi? Tidak rugi. Buktinya banyak perusahaan asuransi masih eksis sampai sekarang sejak lebih dari seratus tahun lalu. Kalau hal itu merugikan perusahaan, sudah pasti mereka gulung tikar sejak awal.

Ataukah yang rugi itu para peserta yang lain? Cobalah disurvei kepada siapa saja nasabah asuransi, jika ada peserta lain mendapat klaim 1 miliar, apakah mereka merasa rugi? Pasti tidak. Malah para nasabah merasa senang jika ada berita klaim dibayar, karena itu berarti perusahaan asuransi menunaikan janjinya.

Demikian. []

 

Untuk konsultasi tentang asuransi Manulife, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Business Director Manulife)

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *