Ada orang menolak asuransi karena, kata mereka, asuransi itu judi. Dalam asuransi ada pertaruhan. Ketika orang membayar premi, lalu terjadi suatu peristiwa, maka ia akan mendapat uang yang besar (uang pertanggungan). Di sini ada ketidakpastian, di mana peristiwa itu bisa terjadi atau tidak terjadi, sehingga uang pertanggungan itu pun bisa diperoleh bisa juga tidak.
Tapi benarkah asuransi sama dengan judi?
Sebelum menyimpulkan dua hal itu sama, maka selain kemiripan perlu dilihat juga perbedaan-perbedaannya.
Perbedaan utama antara asuransi dengan judi adalah pada niat atau tujuannya. Orang berjudi tujuannya untuk mendapatkan keuntungan dan ada yang untuk hiburan. Sedangkan orang berasuransi tujuannya tidak untuk mendapat keuntungan apalagi untuk hiburan, melainkan untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul jika terjadi peristiwa tidak diinginkan.
Oleh karena itu, seorang penjudi akan berharap untuk memenangkan permainan agar ia mendapatkan uang yang besar, sedangkan orang yang ikut asuransi tidak ada yang berharap menang, karena dengan itu sama saja ia mengharapkan dirinya tertimpa musibah. Tidak ada orang yang mau kena musibah, bukan? Kalaupun ada, misalnya seseorang melukai dirinya sendiri agar bisa klaim, itu termasuk pelanggaran dalam asuransi, yang jika terbukti akan berakibat klaim asuransinya tidak dibayar.
Adanya kejadian berupa musibah merupakan pembeda lain antara asuransi dengan judi. Dalam judi, kejadian yang menentukan diperolehnya uang besar bisa apa saja, sedangkan dalam asuransi hanya berupa musibah, yaitu risiko tertentu yang menimbulkan kerugian keuangan. Dengan adanya asuransi, kerugian keuangan tersebut dapat dikurangi atau diminimalkan.
Orang yang ikut asuransi, ketika dia mengalami musibah dan klaimnya dibayar, dia akan merasa terbantu dan bersyukur karena punya asuransi. Sementara bagi yang tidak mengalami musibah, disadari atau tidak, diniatkan atau tidak, sebenarnya mereka telah membantu peserta yang terkena musibah tsb. Jadi, hakikatnya asuransi adalah saling membantu atau saling menolong di antara para pesertanya. Sementara judi, yang menang mengambil uang yang kalah, dan yang kalah kehilangan uangnya, begitu saja tanpa ada makna apa pun. Jadi, hakikatnya judi adalah upaya saling menganiaya di antara para pemainnya, karena setiap kemenangan di satu pihak berarti kekalahan di pihak lain.
Selain itu, orang yang kalah judi akan pasang taruhan lagi karena penasaran, berharap modalnya kembali, dan yang menang pun akan main lagi karena kecanduan, ingin mendapat lebih banyak. Tapi pada asuransi, tidak ada orang yang kecanduan. Orang mengambil asuransi secukupnya saja, sesuai kebutuhannya. Yang pernah merasakan manfaat asuransi mungkin ada yang ingin menambah uang pertanggungannya, tapi sistem yang berlaku dalam asuransi akan membatasi upaya tsb (antara lain, orang yang pernah sakit akan sulit untuk ikut asuransi baru atau menambah polis yang ada).
Karena sifatnya yang bikin candu, judi merangsang orang untuk bermain terus-menerus sampai mempertaruhkan seluruh hartanya, sehingga tak jarang orang jadi bangkrut karena judi. Tapi tak ada orang yang bangkrut karena ikut asuransi, bahkan asuransi merupakan cara untuk mencegah dari kebangkrutan. Tak ada orang yang menaruh seluruh hartanya di asuransi. Pada umumnya orang hanya mengalokasikan 5-10% penghasilannya untuk asuransi, dan itu pun seringkali dirasa terlalu banyak. Jadi, boro-boro mau nambah, kalau bisa malah dikurangi.
Judi merusak mental individu, dan jika terjadi pada banyak orang, masyarakat menjadi rusak. Sementara asuransi, semakin banyak yang ikut, masyarakat akan semakin kuat. Asuransi merupakan jaring pengaman sosial, karena banyak orang jadi punya dana untuk menanggulangi hal-hal yang tidak terduga.
Jadi, berbeda dari yang sekilas tampak, asuransi dan judi justru saling bertentangan dan bertolak belakang dalam banyak hal.
Dalam hidup ini, di mana segala kemungkinan bisa terjadi, orang yang tidak punya asuransilah yang sesungguhnya sedang berjudi. Dalam asuransi ada ketidakpastian, kata sebagian orang. Tidak, justru sebaliknya, asuransi mengurangi ketidakpastian yang muncul akibat terkena musibah. Asuransi memberikan ketenangan dalam menjalani hidup yang penuh ketidakpastian.
Ringkasan
Perbedaan antara asuransi dengan judi adalah sbb:
- Judi bertujuan mendapatkan keuntungan, asuransi bertujuan mengurangi kerugian.
- Kejadian dalam asuransi hanya berupa musibah, kejadian dalam judi bisa apa saja.
- Asuransi adalah saling menolong dalam menghadapi musibah, judi adalah saling menganiaya karena keuntungan satu pihak diperoleh dari kekalahan pihak lain.
- Judi menimbulkan kecanduan, asuransi diambil sesuai kebutuhan.
- Banyak orang bangkrut karena judi, tapi tidak ada yang bangkrut karena asuransi. Sebaliknya, asuransi merupakan cara untuk mencegah dari kebangkrutan.
- Judi merusak mental individu dan masyarakat, asuransi merupakan jaring pengaman sosial masyarakat.
Demikian. []
Untuk konsultasi tentang asuransi atau bisnis asuransi di Manulife, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Business Director Manulife)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: