Pada umumnya ada dua cara memiliki aset. Pertama, bayar tunai. Kedua, dicicil.
Misalnya anda ingin memiliki aset properti senilai 10 miliar. Jika anda punya uangnya, anda bisa membayar 10 miliar secara tunai (hard cash). Tapi jika uangnya tidak tersedia, anda bisa mencicilnya. Tapi untuk mencicil ini tetap butuh DP atau uang muka, standarnya 20% (2 miliar), dan 80% (8 miliar) lagi barulah dicicil berikut bunganya.
Simulasi pinjaman 8 miliar, jika dicicil selama 10 tahun dengan bunga 8% (fixed), maka cicilannya adalah 120 jutaan per bulan (1,44 M per tahun). Total setoran 14,4 miliar. Ditambah DP 2M, maka nilai yang harus dibayar untuk mendapatkan aset 10 miliar adalah 16,4 miliar.
Itu adalah cara yang lazim.
Ada satu cara yang luar biasa dan lebih cepat. Dengan cara ini, anda cukup bayar setara DP-nya saja, itu pun bisa dicicil selama 5 tahun atau 10 tahun, dan aset tsb sudah anda miliki sejak pembayaran cicilan pertama.
Jika anda seorang pria berusia 40 tahun, anda bisa memiliki aset 10 miliar dengan harga hanya 2,128 miliar, dicicil 10 tahun, alias per tahun 212,8 juta. Jika dicicil 5 tahun, harganya lebih murah yaitu 1,851 miliar (370,2 juta x 5 tahun).
Jika usia anda lebih muda, anda bisa memiliki aset 10 miliar tsb dengan harga lebih murah. Dan jika anda berusia lebih tua, harganya akan lebih tinggi, tapi tetap akan lebih kecil daripada nilai aset yang didapatkan.
Yang luar biasa, aset 10 M tsb sudah anda miliki sejak pembayaran cicilan pertama.
Berikut perbandingan singkat di antara kedua aset:
Aset tsb bernama MEA (Manulife Essential Assurance) dari Manulife Indonesia. Ya, ini adalah asuransi jiwa. Tepatnya asuransi jiwa seumur hidup atau whole life. Manfaatnya dijamin karena ini asuransi tradisional, bukan unit link.
MEA memberikan manfaat sbb:
- 100% UP jika meninggal dunia dalam masa pertanggungan (sejak polis disetujui sampai usia 99 tahun)
- 100% UP jika masih hidup di usia 99 tahun.
Jadi, baik terkena risiko maupun masih hidup di akhir pertanggungan, aset tetap didapatkan. Dijamin, selama cicilannya telah dibayar sesuai jatuh temponya.
Tentu saja aset properti memiliki banyak perbedaan dengan aset berupa asuransi jiwa. Aset properti dapat memberikan hasil ketika hidup, misalnya dengan disewakan, atau bisa digunakan sendiri sebagai kantor atau tempat tinggal.
Namun sadarilah bahwa seberapa banyak pun aset anda, apa pun jenisnya, pada akhirnya, atau ujung-ujungnya, suatu saat kelak semua aset tsb tidak akan lagi menjadi milik anda.
Milik siapa? Normalnya diharapkan semua aset itu menjadi milik ahli waris anda, terutama anak-anak anda. Namun sejauh berbentuk aset properti (tanah, bangunan, bisnis), penyerahan kepada para ahli waris membutuhkan proses yang panjang dan biaya yang tidak sedikit.
Namun aset yang satu ini, asuransi jiwa, akan otomatis menjadi milik ahli waris yang ditunjuk tanpa proses yang berbelit-belit. Asalkan namanya tertera sebagai penerima manfaat dalam buku polis, ketika terjadi klaim meninggal dunia, uang dari asuransi jiwa akan ditransfer kepada ybs tanpa memerlukan pengesahan dari notaris ataupun pengadilan.
Demikian. []
Untuk konsultasi tentang asuransi Manulife, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Business Director Manulife)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: Asep Sopyan
Atau