5 Cara Agar Menjadi Agen Paling Disukai
(Eka Setyawibawa)
Anda tentunya ingin untuk menjadi agen terfavorit dari klien atau nasabah anda. Anda didukung 1000% oleh nasabah Anda sehingga nasabah Anda mengenalkan Anda ke koleganya dengan bangga. Anda sudah biasa untuk dapat referensi dari nasabah, tapi mendapatkan predikat sebagai agen terfavorit paling disukai oleh nasabah itu baru luar biasa.
Nah untuk itu pastinya sudah harus terbentuk hubungan yang baik, sudah ada kepercayaan dari nasabah. Dan untuk menumbuhkan kepercayaan nasabah, saya yakin anda sudah tahu rumusnya.
Pertama, bersikap profesional dengan nasabah, bukan hanya pada saat sudah jadi nasabah tapi sejak memprospek. Anda harus menunjukkan profesionalitas, seperti datang tepat waktu, banyak mendengar bukan banyak jualan, dan empati di dalam mendengar.
Kedua, keep in touch dengan nasabah termasuk saat belum jadi nasabah sekalipun. Jaga hubungan baik. Kirim ucapan selamat ulang tahun, ucapan hari raya, mengirimkan artikel-artikel yang diperlukan, yang kira-kira sesuai dengan hobinya itu akan menjadi luar biasa.
Ketiga, jangan sekadar memberikan customer service tapi lakukan yang namanya customer relation.
Apa bedanya? Customer service sifatnya pasif, menunggu. Misalnya jika klien Anda berganti alamat, atau klien anda sedang klaim dan butuh bantuan Anda, atau bertanya tentang polisnya dan sebagainya.
Sementara customer relationship sifatnya Anda yang harus proaktif yaitu dengan memberikan layanan yang mungkin tanpa diminta seperti tadi mengirimkan artikel-artikel yang bermanfaat, mungkin tidak berkaitan dengan asuransi tapi mungkin berkaitan dengan perencanaan keuangan yang lain, informasi-informasi mengenai pendidikan anaknya dan sebagainya, juga tentunya update perkembangan nilai tunai polis tanpa berusaha menjual sesuatu
Keempat, lebih intim lagi kalau tadi ada customer service, kemudian customer relation, ini lebih tinggi lagi sifatnya yaitu yang namanya customer experience. Nah di sini anda bersama-sama dengan nasabah mengalami kebersamaan dalam peristiwa-peristiwa. Misalnya Anda bisa sesekali ngobrol, silaturahmi, ngopi, bikin gathering bersama-sama, mungkin acara nobar agensi anda dengan mengundang klien-klien Anda. Yang juga harus anda lakukan adalah kalau Anda pergi ke luar negeri karena mendapat insentif, nah jangan lupa untuk memberikan oleh-oleh atau mengirimkan minimal kartu ucapan yang unik dari negara tempat anda berkunjung.
Saya membiasakan diri kalau kebetulan saya dapat mendapatkan perjalanan ke luar negeri, saya sudah menyiapkan label-label nama dari Jakarta. Nah begitu di sana saya membeli kartu pos yang ciri khas di sana lalu saya tempel dan saya tulis tangan ucapan terima kasih blablabla dan seterusnya lalu saya postkan di kantor pos setempat sehingga memperoleh cap dari luar negeri ya, sehingga itu merupakan satu surprise buat mereka, wow dapat dapat kiriman dari Eropa, dapat kiriman dari Australia, dan sebagainya. Itu merupakan suatu hal yang sepele ya, nilainya juga nggak mahal tapi merupakan suatu pengalaman yang menarik bahwa anda baru telah memberikan perhatian seperti itu buat mereka itu luar biasa.
Nah kalau anda tahu hobi makanannya apa, bolehlah sesekali membawakan makanan kesukaan mereka. Itu namanya customer intimacy atau customer experience.
Tapi ingat, ingat-ingat ya jangan sampai terlalu jauh ke masalah-masalah personal mereka. Kalaupun mereka menceritakan masalah-masalah personal jadilah pendengar yang baik, yang empati. Jangan bersikap pro atau kontra, jangan ikut menjadi yang menghakimi, memvonis, menilai orang atau keadaan tertentu sebagai baik-buruk benar-salah. Cukup dengerin aja karena kadang-kadang orang hanya butuh didengarkan. Ingat juga jangan ember ya, jaga kerahasiaan klien.
Kelima, ambil waktu yang pas untuk sharing visi misi dan prinsip-prinsip bisnis Anda. Langkah kelima ini penting namun jarang dilakukan dan saya pikir ini langkah strategis.
Nah ini gimana caranya? Anda katakan seperti ini misalnya, “Apakah Bapak/Ibu berkenan mendengarkan alasan kenapa saya menjalankan profesi ini?” Atau “Pak boleh ya saya cerita sedikit, sharing sedikit kenapa saya menjalankan profesi ini, kenapa saya melakukan pekerjaan ini sampai dengan sekarang.”
Tentunya saya garansi teman-teman terutama untuk klien-klien orang Indonesia enggak ada prospek atau nasabah yang menolak untuk Anda ceritakan. Lalu ceritakanlah asal-muasal yang membuat Anda menjalankan profesi ini, misi Anda, cara-cara Anda menjalankan bisnis ini.
Contoh yang saya lakukan: “Pak boleh ya sambil kita ngobrol, saya sedikit sharing mengapa saya menjalankan profesi ini, sebagai agen asuransi jiwa.”
Pasti dia kasih izin.
“Pak, saya bersyukur orangtua saya sejak lama sudah mempersiapkan biaya pendidikan kuliah saya melalui asuransi sehingga akhirnya saya bisa kuliah di tempat yang saat itu lumayan mahal pak, meskipun orang tua saya bukan orang yang kaya ya tapi cukuplah. Nah saat saya kuliah saya juga melihat beberapa teman yang terpaksa berhenti karena terjadi musibah terhadap orangtuanya ataupun anggota keluarganya dan kehidupan mereka menjadi sulit. Di situlah saya sungguh merasakan pentingnya seseorang punya perlindungan asuransi yang baik.
Kemudian seiring waktu setelah saya menikah dan akhirnya putri kami lahir maka saya mulai mencari asuransi untuk memberikan perlindungan untuk perencanaan pendidikan putri saya. Di situlah saya lebih mengenal produk, mulai mempelajari produk-produk asuransi, dan apa saja jasa asuransi yang menurut saya dapat memberikan perlindungan pada banyak keluarga. Dan akhirnya saya putuskan untuk jadi agen asuransi jiwa.
Kebetulan teman saya pada saat itu mengajak untuk mengetahui apa saja potensi bisnis di asuransi jiwa. Misi saya adalah untuk membantu sebanyak-banyaknya orang atau keluarga memiliki perlindungan asuransi yang memadai. Dan tugas saya terutama dalam memberikan edukasi ke sebanyak orang mengenai pentingnya perlindungan. Tak masalah buat saya apakah mereka menjadi klien saya atau tidak, yang penting mereka betul-betul paham pentingnya asuransi ini bagi mereka ataupun keluarga mereka. Dan dalam merancang program perlindungan juga akan selalu mengacu pada kepentingan mereka, bukan kepentingan saya.
Dan dalam perjalanan setelah saya menjalani profesi ini selama beberapa waktu, saya sudah begitu banyak menemukan nasabah atau membantu nasabah yang terkena musibah dan keluarganya akhirnya bisa tetap hidup layak dan bisa tetap optimis akan masa depan mereka. Ini semua makin membuat saya bertahan di industri ini.”
Nah teman-teman itulah kurang lebih jika saya share mengenai visi misi saya. Tentunya teman-teman bisa lakukan dengan kisah-kisah yang lain yang benar-benar dari kedalaman hati teman-teman sendiri.
Tahu enggak anda bahwa sharing visi misi ini juga sangat ampuh untuk proses rekrutmen. Jadi alih-alih sekedar menceritakan potensi potensi income dan lain-lain, sangat-sangat saya anjurkan untuk Anda menceritakan alasan kenapa Anda bergabung dan mengapa anda bertahan di profesi ini.
Saya sudah melakukannya dan beberapa orang memang akhirnya lebih tertarik karena bentuknya cerita, tidak menggurui, hanya sharing. Ya itu temen-temen, semoga Anda juga bisa menggunakannya dalam rangka rekrutmen. Demikian.
[Eka Setyawibawa adalah agen asuransi profesional sejak tahun 2000 dan selalu meraih prestasi terbaik, antara lain menjadi member COT/MDRT. Artikel ditranskrip dari kanal youtube Tanya Eka]
Untuk konsultasi tentang asuransi Manulife, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Business Director Manulife)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asep_sopyan@manulife.co.id | Youtube: Asep Sopyan
Atau